Olahanbahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai 'produk pangan primer' adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisik ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi. Teknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan dibedakan menjadi dua yaitu, (a) teknik
TEKNIK PENGOLAHAN Teknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan setengah jadi dari serealia, umbi dan kacang-kacangan sama dengan bahan makanan pada umumnya, yaitu dibedakan menjadi dua berupa teknik pengolahan makanan panas basah moist heat dan teknik pengolahan panas kering dry heat cooking. 1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah Moist Heat Teknik pengolahan makanan panas basah moist heat adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan, susu atau bahan lainnya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu ini mencakup a Teknik Merebus Boiling Teknik merebus boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan susu. Caranya bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang masih dingin atau dalam air yang telah panas. b Teknik Poaching Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih 92-96 °C. Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya. Cairan bisa berupa kaldu, air atau susu. c Teknik Braising Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan,kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang diolah dengan teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya. d Teknik Stewing Stewing menggulai/menyetup adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan atau direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu. Contoh makanan yang menggunakan teknik ini antara lain kolak, bubur candil, bubur singkong, e Teknik Mengukus Steaming Teknik mengukus steaming adalah memasak bahan makanan dengan uapair dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu kue bolu, kue lapis, nasi jagung dll f Teknik Simmering Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus, namun teknik ini juga dapat digunakan pada bahan makanan jenis biji-bijian atau kacang-kacangan untuk mendapatkan ekstrak dari biji-bijian tersebut. g Teknik Mengetim Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim. 2. Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering Dry Heat Cooking Teknik pengolahan panas kering dry heat cooking adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini sama sekali tidak menggunakan air dalam proses pematangannya, tetapi menggunakan minyak minyak zaitun, minyak kanola sehingga suhunya bisa mencapai 180° ini melipu a. Menggoreng dengan Minyak Banyak Deep frying Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering crispy. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan. Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan metode proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus. b. Menggoreng dengan Minyak Sedikit Shallow frying Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali makanan yang diolah pada shallow frying antara lain kue pukis, kue carabikang, serabi, dll yang lunak dan dipotong tipis, telur mata sapi, dan telur shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, kandungan asam amino yang terdapat pada bahan makanan tetap, protein sedikit menyusut, dan kehilangan beberapa jenis vitamin B. c. Menumis Sauteing Teknik menumis sauteing adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Cairan yang biasa ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya. Cairan ini dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan. d. Memanggang Baking Memanggang baking adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Baking memiliki beberapa metode,sebagai berikut. 1 Memanggang kering. Mengeluarkan uap air,Uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti, selain itu pula digunakan untuk memasak daging, dan ikan. 2 Memanggang dalam oven menambah kelembaban. Masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan akan menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, di antaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, dan sayuran. 3 Memanggang dalam oven dengan menggunakan 2 wadah. Wadah pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang. Contoh puding karamel, hot pudding franfrurt. e. Membakar Grilling Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas gridle atau di atas pan dadar teflon yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292°C. Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makananTugas 21. Carilah contoh olahan pangan dari bahan setengah jadi asal serealia, umbi dan kacang-kacangan yang sesuai dengan teknik pengolahan yang telah kalian pelajari. Satu teknik pengolahan minimal 3 contoh makanan dari tiap bahan serealia, umbi dan kacang-kacangan. contoh misalnya - Teknik merebus boiling Kue Klepon tepung beras ketas, asal serealia, Mie Aceh tepung terigu, tempe bacem, dll...- Teknik menggoreng deep frying mendoan,kue cucur, kue doughnut......., dll2. Tugas tersebut kalian kerjakan pada buku catatan, tulis dengan rapi,lalu hasil pekerjaan tersebut kalian foto dan kirim ke link berikut ini Tugas pada pertemuan awal PTM berupa pengamatan gambar halaman 101 Buku Paket aspek Pengolahan semester-2 yg sudah kalian kerjakan, silakan kalian kirim juga pada link tersebut di atasIngat....tugas harus dikerjakan, jangan sampai tidak atau terlambat mengerjakan karena akan mengakibatkan nilai raport tertunda bahkan tidak keluar....!!!Selamat Belajar, Semoga Sukses...!!
TEKNIKPENGOLAHAN PRODUK PANGAN SETENGAH JADI Santi Oktaviani on Oktober 12, 2021 TEKNIK PENGOLAHAN Menurut prosesnya, teknik pengawetan pangan dapat dibagi menjadi tiga metode, yaitu: pengawetan fisik, biologis, dan kimiawi. 1. Pengawetan Secara Fisik a. Pengawetan dengan Suhu Rendah Ilustrasi makanan. Foto iStockMakanan termasuk dalam kebutuhan pokok manusia sehari-hari. Agar nutrisi yang terkandung dalam makanan dapat masuk dan diterima tubuh dengan baik, teknik dan urutan tahapan pengolahan pangan perlu dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua, yaitu teknik pengolahan makanan panas basah moist heat dan teknik pengolahan makanan panas kering dry heat cooking.Mengutip buku Prakarya SMP Kelas VII terbitan Kemendikbud 2016, teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolah dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik ini tidak lebih dari suhu termasuk teknik pengolahan pangan panas basah antara lain merebus boiling, menyetup/menggulai stewing, mengukus steaming, mendidih simmering, dan pada teknik pengolahan panas kering, makanan diolah tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik ini di antaranya menggoreng, menumis sauteing, memanggang baking, dan membakar grilling.Selain menggunakan kedua teknik tersebut, bahan makanan juga bisa diolah dengan teknik lainnya, seperti menghaluskan, mengasap, mencampur, dan menyaring/memeras. Ada pula bahan pangan yang dapat dimakan mentah sehingga tidak perlu dimasak. Misalnya, buah dan sayuran yang tidak dimasak dan diolah menjadi Tahapan Pengolahan PanganIlustrasi makanan. Foto iStockTak hanya teknik pengolahannya, urutan tahapan pengolahan pangan juga perlu diperhatikan. Tujuannya agar makanan yang dihasilkan sesuai dengan kegunaan, rasanya enak, pengolahannya tepat, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan aman bagi kehidupan tahapan pengolahan pangan yang benar, yaitu perencanaan, pelaksanaan pembuatan, dan penyajian atau pengemasan, dan evaluasi. Berikut penjelasan dua hal yang perlu dilakukan pada tahapan ini. Pertama, mengidentifikasi atau menganalisis kebutuhan terlebih dahulu. Maksudnya, makanan atau minuman yang diolah disesuaikan dengan apa yang sedang dibutuhkan. Sebagai contoh, saat cuaca sedang panas, pangan yang dibutuhkan adalah sesuatu yang dapat menyegarkan berhasil dianalisa barulah masuk ke tahap selanjutnya yakni ide/gagasan yang menjadi perwujudan dari analisis tersebut. Dalam hal ini, makanan yang menyegarkan dan cocok dimakan di cuaca yang panas adalah rujak buah dengan bumbu tahap ini dilakukan persiapan dan proses pembuatan pangan. Yang termasuk dalam persiapan antara lain membeli bahan-bahan, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, mempersiapkan bahan yang akan diolah dengan memotong, mengupas, dan bahan-bahan yang sudah disiapkan itu diolah dengan teknik yang sesuai. Dalam hal ini, untuk mengolah rujak buah dengan bumbu kacang, teknik yang digunakan yaitu menghaluskan bumbunya lalu mencampurkannya ke tahap ini, makanan atau minuman yang telah diolah disajikan dengan memerhatikan unsur estetika, kesehatan, dan keamanannya. Untuk penyajiannya, rujak bisa disajikan terpisah atau disiram dengan bumbunya. Sementara untuk pengemasannya, bumbu bisa dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil, sedangkan buah-buahannya dikemas dengan kertas pembungkus sebagai bahan pangan berhasil diolah, hasilnya perlu diuji dengan cara mencoba atau merasakan makanannya. Jika ada yang kurang sesuai, buatlah catatan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan saat akan kembali membuat makanan yang sama di lain waktu. Beranda / Prakarya Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan cara mengolah bahan pangan setengah jadi dari bahan dasar serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang cara mengolah bahan pangan setengah jadi dari bahan dasar serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami cara mengolah bahan pangan setengah jadi dari bahan dasar serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Di dalam tanaman serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian, terkandung kadar karbohidrat yang sangat tinggi. Tanaman yang berkarbohidrat tinggi ini mampu bertahan lama karena tahan terhadap suhu tinggi. Tanaman-tanaman tersebut dapat diolah dan dihidangkan dalam berbagai bentuk, seperti direbus, dikukus, dan digoreng. Beras adalah pangan yang popular untuk penduduk di belahan timur dunia, termasuk negara kita Indonesia, sejajar dengan gandum untuk dunia belahan barat. Labih dari 50% penduduk dunia mengonsumsi berasa dalam bentuk nasi atau bubur dan hanya sedikit yang diolah dalam bentuk lain. Beras cepat tanak atau biasa disebut beras instan merupakan beras yang dapat ditanak dalam waktu 3-4 menit. Pembuatan beras cepat tanak antara lain dengan cara rendam, kukus, dan kering. 1. Metode Rendam, Rebus, Kukus, dan Keringkan Beras direndam dalam air. Kadar air beras meningkat menjadi 30%. Dilanjutkan selama 8-10 menit sehingga kadar airnya menjadi 65-70%. Lalu tiriskan, didinginkan dan pencucian dalam air dingin selama 1-2 menit, dan dihamparkan untuk dikeringkan. Bubur nasi kering dengan sifat organoleptik yang lebih baik dari bubur nasi yang beredar di pasaran dapat dibuat dengan cara Beras direndam dalam larutan 1% Na-Sitrat selama 2 jam Beras dicuci, diganti air baru dan dimasak selama 35 menit menjadi bubur nasi. Bubur nasi yang diperoleh kemudian didinginkan, dan selanjutnya dibekukan pada suhu -20⁰C selama 19 jam. Selanjutnya, dicairkan dalam air dingin yang mengalir selama 45 menit, diperas, dan dikeringkan pada suhu 60⁰C sampai kering. Bubur kering ini dapat dimasak selama 5 menit dengan penambahan air 110. Gaplek merupakan bahan makanan yang terbuat dari bahan utama singkong atau ketela pohon. Umbi dari ketela pohon akan dikupas, dibersihkan, dipotong-potong lalu dijemur. Tahapan tersebut adalah gambaran sederhana dalam pembuatan gaplek. Singkong yang masih segar dan berkualitas baik Ember Pisau Karung Goni Tikar Kupas singkong terlebih dahulu kemudian cuci sampai bersih. Potong singkong dengan ukuran yang tidak terlalu panjang. Lalu belah menjadi dua bagian. Jemur singkong di bawah sinar matahari selama kurang lebih 1-2 hari. Kemudian tutup singkong yang sudah dijemur tersebut menggunakan tikar yang bersih selama 1 hari. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan racun yang ada pada singkong. Setelah itu, jemur kembali singkong sampai kering. Singkong kering inilah yang disebut dengan gaplek. Masukkan gaplek ke dalam karung dan simpan di tempat yang kering. Ciri Gaplek Kualitas Baik Gaplek benar-benar kering Warna gaplek putih Tidak berjamur Tidak ada kulit yang tertinggal Bentuk gaplek gelondongan atau belahan memanjang, tepung, atau palet. Gaplek dikemas dalam wadah yang bersih dan tertutup dengan baik Berdasarkan penelitian, daun singkong sangat kaya akan nutrisi, bahkan melebihi tanaman lain seperti bayam. Singkong memiliki kandungan protein yang tinggi, serta kaya akan serat. Selain itu, daun singkong juga mengandung vitamin B1, B2, C, karoteonid, dan 109 mineral lainnya, seperti fosfor, megnesium, potasium, dan kalsium. Berdasarkan kandungan tersebut, manfaat daun singkong untuk kesehatan antara lain 1. Menaikkan Produksi ASI Manfaat daun singkong dapat dirasakan oleh ibu menyusui karena daun ini dipercaya bisa meningkatkan produksi air susu ibu ASI. Kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalamnya juga dapat meningkatkan kualitas ASI itu sendiri. Meski daun singkong tergolong sebagai makanan sederhana, hidangan ini mengandung total asam amino esensial yang mirip dengan jumlah protein pada telur ayam. Bahkan, dibandingkan bahan makanan lain, seperti bayam, kacang kedelai, oat, dan beras, asam amino esensial pada daun singkong terbukti lebih tinggi. 3. Menlancarkan Buang Air Besar Kandungan serat di dalam daun singkong dapat melunakkan feses sehingga kalian tidak akan mengalami konstipasi. Sebaliknya, serat juga dapat memadatkan feses jika kalian mengalami diare. Lancarnya saluran pembuangan ini otomatis menyehatkan sistem pencernaan secara keseluruhan. Ketika sistem pencernaan sehat, kalian bisa terhindar dari penyakit, seperti wasir, penyakit divertikular, hingga kanker usus besar. 4. Menurunkan Kadar Kolestrol Manfaat daun singkong ini masih berhubungan dengan serat. Mengonsumsi daun singkong pada batas tertentu dapat menurunkan kadar kolestrol jahat di dalam darah. Studi juga mencatat bahwa makanan yang kaya akan serat juga dapat menyehatkan jantung, mengurangi peradangan, dan menurunkan tekanan darah. Namun tetap jangan dikombinasikan dengan santan atau olahan makanan lain yang justru akan menyebabkan kolestrol meningkat. 5. Menstabilkan Kadar Gula Darah Pada penderita diabetes, kandungan serat daun singkong dapat memperlambat peryerapan gula yang terkandung di dalam makanan sehingga kadar gula darah menjadi lebih stabil. Rutin mengonsumsi sayur daun singkong juga dapat menurunkan risiko kalian terkena diabetes tipe 2. Daun singkong juga mengandung zat antioksida, yakni polifenol, yang salah satu fungsinya adalah mencegah kanker. Selain itu, konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan juga dapat menurunkan risiko penyakit tertentu, misalnya sakit jantung. Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakainya. Tepung berasal dari beras, ketan, singkong, dan gandum. Tepung dapat diolah menjadi beberapa produk olahan makanan. Kacang hijau yang menjadi bahan utama pembuatan tepung kacang hijau dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah menjadi cokelat apabila dikupas serealia. Berikut ini adalah cara membuat tepung kacang hijau. Kacang hijau mentah Blender bumbu/dry mill Wajan Spatula Saringan kawat Wadah kedap udara Cuci bersih kacang hijau, lalu rendam semalaman tujuaannya supaya lebih mudah halus ketika di blender nantinya. Bilas dengan air bersih, tiriskan semalaman atau sampai benar-benar tidak lembab sekali. Sangrai sampai kering, kemudian blender hingga halus. Saring hingga habis seluruhnya, kemudian sangrai lagi hingga kering. Masukkan ke wadah, biarkan uapnya hilang tambah suhu ruang baru tutup. Pati adalah hasil penyaringan atau ekstraksi dari suatu bahan. Pati dapat digunakan sebagai bahan kue, sohun, bahan pengental aneka produk makanan, bahan perekat, dan sirup. Adapun jenis-jenis pati adalah sebagai berikut. 1. Terigu Terigu adalah tepung hasil dari bulir gandum yang telah melalui proses penggilingan. Gandum pertama kali ditemukan di daerah Timur Tengah sebelum tahun 9600 SM dan dalam sejarah merupakan salah satu biji-bijian pertama yang ditanam oleh manusia secara besar-besaran. Sejalan dengan pertumbuhan dan penyebaran populasi manusia, demikian juga gandum sebagai makanan pokok juga ikut menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hal itulah yang kemudian memunculkan beragam varietas dan jenis gandum yang ada saat ini. 2. Kanji/Tapioka Tepung tapioka merupakan tepung pati yang diekstrak dari umbi singkong. Tepung ini memiliki warna putih dengan tekstur yang agak kesat, lebih kasar dari tepung terigu. Berbicara soal tepung, dalam proses pembuatan makanan ternyata ada banyak sekali jenis tepung. Mulai dari tepung terigu, tepung beras, dan tepung tapioka. 3. Maizena Tepung maizena berasal dari biji jagung. Jenis tepung ini banyak digunakan dalam pembuatan kue dan sebagai pengental masakann sup atau saus. Tepung jenis ini biasa dicampurkan dengan tepung terigu dan digunakan sebagai pelapis makanan yang digoreng renyah. 4. Hunkwe Tepung hunkwe merupakan tepung yang terbuat dari pati kacang hijau. Warnanya putih, beraroma harum dan teksturnya sedikit lebih kasar dari tepung terigu. Kalau dijadikan adonan, tepung ini akan menghasilkan adonan yang lentur dan kenyal. 5. Tepung Beras Tepung beras adalah tepung yang dibuat dari beras dengan cara digiling, ditumbuk atau dihaluskan, warnanya putih, dan lebih lembut serta halus jika dibandingkan dengan tepung ketan. 6. Tepung Ketan Tepung ketan adalah tepung yang dibuat dari beras ketan hitam atau putih, dengan cara digiling, ditumbuk, atau dihaluskan. 7. Tepung Sagu Tepung sagu adalah tepung yang dibuat dari bahan dasar utamanya berupa sari pati batang pohon sagu sejenis palm. Bahanolahan setengah jadi adalah sebuah bentuk dari pengolahan daripada bahan baku pangan serta dengan menggunakan sebuah proses pengawetan yang dimana baik pengawetan itu dilakukan dengan cara menggunakan bahan kimia, fisik, hingga menggunakan metode mikrobiologi yang pada akhirnya akan menjadi sebuah aneka ragam bahan olahan pangan.

Pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi makanan khas wilayah setempat tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu memiliki sikap memanfaatkan lingkungan sekitar. Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi makanan khas wilayah setempat. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah. Bab 4 Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Serealia, Kacang-Kacangan, dan Umbi Menjadi Makanan Khas Wilayah Setempat Pengertian Pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat. Jenis 1. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis Olahan pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia, kacang-kacangan dan umbi yaitu kerupuk gendar, rengginang, kerupuk tette dan keripik tempe. 2. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar Olahan pangan setengah jadi dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan bentuk butiran besar yaitu jagung grontol, nasi jagung, kacang kedelai goreng, dan biscuit 3. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus Olahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk butiran halus yaitu kue adee, udang goreng tepung, Chai kue, dan bakpia. Teknik Pengolahan 1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah Moist Heat Teknik Merebus BoilingTeknik PoachingTeknik BraisingTeknik StewingTeknik Mengukus SteamingTeknik SimmeringTeknik Mengetim 2. Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering Dry Heat Cooking Menggoreng dengan Minyak Banyak Deep fryingMenggoreng dengan Minyak Sedikit Shallow fryingMenumis SauteingMemanggang Baking Memanggang keringMemanggang dalam oven menambah kelembabanMemanggang dalam oven dengan menggunakan 2 wadah 5. Membakar Grilling Tahapan Pengolahan dan Contohnya 1. Mie Aceh Perencanaan Membuat “Mie Aceh” sebagai makanan sore hari, kumpul dengan keluarga di saat hujan turun tiada henti. Pelaksanaan/Pembuatan Bahan Bumbu Mie Aceh 3 siung bawang putih dan 5 siung bawang merah dikupas dan cm jahe dikupas dan butir sendok teh jinten butir kemiri sendok teh ketumbar sendok teh kunyit sendok teh merica/lada putih cm buah cabe merah Garam Bahan Pelengkap Acar Bawang dan Lainnya 1 Bawang merah dikupas dan dicuci. 2 Cuka secukupnya. 3 Gula secukupnya. 4 Timun dicuci tanpa dikupas. 5 Emping. 6 Kerupuk bawang. Proses Pembuatan Dalam membuat mie aceh ada beberapa olahan yang dimasak satu persatu yaitu bumbu mie aceh, mie aceh, acar bawang, dan kerupuk/emping. Bumbu Mie Aceh Ketumbar dan jinten disangrai, kemudian lanjutkan dengan mensangrai semua bumbu yang sudah disangrai dan bumbu yang sudah dibersihkan pada cobek. Ulek sampai halus ditumis dengan minyak sedikit. Jika bumbu sudah matang akan lebih yang sudah matang tampak lebih berminyak. Mie Aceh Arang di tungku dibakar terlebih atau tetelan direbus untuk diambil dikupas dan dipotong tipis. Jika suka, timun boleh tidak bombay dan seledri diiris tipis putih dicincang, tomat dipotong kecil, dan daging dicacah/ minyak, masukkan dan tumis bawang putih, daging cincang, dan udang yang sudah dibersihkan, jika suka, dan bumbu ulek matang secukupnya dan kaldu dengan cepat toge, mie, daun bawang, dan seledri sesuai kebutuhannya/ kecap asin dan garam secukupnya, dan aduklah semuanya secara wajan selama satu-dua semua bahan yang ada di wajan secara cepat dan mie, pindahkan pada piring saji. Acar Bawang Merah Iris bawang merah tipis-tipis sebanyak gula pada tempat cuka secukupnya dan secara cepat agar gula tercampur rata dan bawang keluar airnya. Diamkan selama satu jam agar cuka meresap. Penyajian/Pengemasan Mie aceh disajikan di piring dengan dilengkapi acar bawang, irisan timun, irisan jeruk nipis, dan emping goreng atau kerupuk bawang. 2. Onde-Onde Ubi Bugis Perencanaan Onde-Onde Bugis Pelaksanaan/Pembuatan Persiapan Bahan Ubi ungu, tepung ketan, gula jawa, air hangat, kelapa, dan garam Alat-alat panci, baskom, pisau, parutan dan sendok saringan Proses Pembuatan Gula jawa dipotong diparut menjadi serpihan air secukupnya hingga matang, lalu dinginkan hingga suam-suam ungu dikupas lalu dikukus agar vitaminnya tidak banyak keadaan panas, haluskan ubi ungu dengan sendok hingga tepung ketan dengan garam sedikit semua ubi ungu halus dengan tepung ketan putih bergaram sampai rata. Lembutkan dan uleni dengan memberi air suam-suam kuku sedkit demi sedikit hingga adonan sejumput, pipihkan dan isi dengan potongan gula merah dan tutup dengan adonannya, lalu seluruh adonan hingga air hingga mendidih, masukkan adonan bulatan onde-onde ke dalam air mendidih, masak hingga onde-onde kue ondeonde dari panci, lalu tiriskan, kemudian kelapa parut ,sedikit garam dan kukuslah hingga yang sudah selesai ditiriskan selanjutnya dimasukkan dalam kukusan kelapa parut. Onde-onde Bugis siap disajikan. Penyajian / Pengemasan Sajikan kue onde-onde ubi ungu tepung ketan dengan piring saji yang cantik. Penyajian dan Pengemasan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut. Kombinasi WarnaBentuk, Tekstur, dan KekentalanRasa dan SuhuAlat Saji MakananHiasan/GarnisPenyajian Daftar PustakaSuci Paresti, Dewi Sri Handayani Nuswantari, Sukri, IchdaChaerudin. 2017. Prakarya SMP/MTs Kelas VIII Semeter I. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Olehkarena itu, untuk mempertahankan mutu olahan pangan diperlukan teknik pengolahan pangan perikanan dan peternakan yang baik, baik itu dengan teknik tradisional maupun modern. Proses pengolahan ikan bahan setengah jadi dan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan dilakukan secara diversifi kasi yaitu pengolahan produk menjadi Pengertian Olahan Pangan Setengah jadiPengertian dari реngоlаhаn bаhаn раngаn setengah jаdі dаrі ѕеrеаlіа dan umbі mеnjаdі mаkаnаn khаѕ daerah setempat adalah mеngоlаh рrоduk раngаn рrіmеr, baik уаng dірrоdukѕі оlеh rumah tаnggа, іnduѕtrі kесіl, ataupun іnduѕtrі pengolahan раngаn dengan teknologi tinggi menjadi mаkаnаn dеngаn karakteristik budауа ѕеtеmраt. Jenis Olahan Pangan Setengah jadi1. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipisOlahan pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia, kacang-kacangan dan umbi yaitu kerupuk gendar, rengginang, kerupuk tette dan keripik Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besarOlahan pangan setengah jadi dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan bentuk butiran besar yaitu jagung grontol, nasi jagung, kacang kedelai goreng, dan biscuit3. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halusOlahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk butiran halus yaitu kue adee, udang goreng tepung, Chai kue, dan Pengolahan1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah Moist HeatTeknik ini meliputi antara lain sebagai berikut Teknik Merebus BoilingTeknik PoachingTeknik BraisingTeknik StewingTeknik Mengukus SteamingTeknik SimmeringTeknik Mengetim2. Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering Dry Heat Cooking1. Mеnggоrеng dengan Minyak Bаnуаk Dеер frуіng 2. Mеnggоrеng dengan Mіnуаk Sedikit Shallow frуіng 3. Mеnumіѕ Sauteing 4. Memanggang Bаkіng Memanggang kеrіng Memanggang dalam оvеn mеnаmbаh kеlеmbаbаn Memanggang dаlаm oven dеngаn menggunakan 2 wadah5. Membakar GrillingTahapan Pengolahan dan Contohnya1. Mie AcehPerencanaanMembuat “Mie Aceh” sebagai makanan sore hari, kumpul dengan keluarga di saat hujan turun tiada Bumbu Mie Aceh3 siung bawang putih dan 5 siung bawang merah dikupas dan cm jahe dikupas dan butir sendok teh jinten butir kemiri sendok teh ketumbar sendok teh kunyit sendok teh merica/lada putih cm buah cabe merahGaramBahan Pelengkap Acar Bawang dan Lainnya Bawang merah dikupas dan dicuci tanpa PembuatanDalam membuat mie aceh ada beberapa olahan yang dimasak satu persatu yaitu bumbu mie aceh, mie aceh, acar bawang, dan kerupuk/ Mie AcehKetumbar dan jinten disangrai, kemudian lanjutkan dengan mensangrai semua bumbu yang sudah disangrai dan bumbu yang sudah dibersihkan pada cobek. Ulek sampai halus ditumis dengan minyak sedikit. Jika bumbu sudah matang akan lebih yang sudah matang tampak lebih Pembuatan Mie AcehArang di tungku dibakar terlebih atau tetelan direbus untuk diambil dikupas dan dipotong tipis. Jika suka, timun boleh tidak bombay dan seledri diiris tipis putih dicincang, tomat dipotong kecil, dan daging dicacah/ minyak, masukkan dan tumis bawang putih, daging cincang, dan udang yang sudah dibersihkan, jika suka, dan bumbu ulek matang secukupnya dan kaldu dengan cepat toge, mie, daun bawang, dan seledri sesuai kebutuhannya/ kecap asin dan garam secukupnya, dan aduklah semuanya secara wajan selama satu-dua semua bahan yang ada di wajan secara cepat dan mie, pindahkan pada piring Bawang MerahIris bawang merah tipis-tipis sebanyak gula pada tempat cuka secukupnya dan secara cepat agar gula tercampur rata dan bawang keluar airnya. Diamkan selama satu jam agar cuka aceh disajikan di piring dengan dilengkapi acar bawang, irisan timun, irisan jeruk nipis, dan emping goreng atau kerupuk Onde-Onde Ubi BugisPersiapanBahan Ubi ungu, tepung ketan, gula jawa, air hangat, kelapa, dan garam Alat-alat panci, baskom, pisau, parutan dan sendok saringanProses PembuatanGula jawa dipotong diparut menjadi serpihan air secukupnya hingga matang, lalu dinginkan hingga suam-suam ungu dikupas lalu dikukus agar vitaminnya tidak banyak keadaan panas, haluskan ubi ungu dengan sendok hingga tepung ketan dengan garam sedikit semua ubi ungu halus dengan tepung ketan putih bergaram sampai rata. Lembutkan dan uleni dengan memberi air suam-suam kuku sedkit demi sedikit hingga adonan sejumput, pipihkan dan isi dengan potongan gula merah dan tutup dengan adonannya, lalu seluruh adonan hingga air hingga mendidih, masukkan adonan bulatan onde-onde ke dalam air mendidih, masak hingga onde-onde kue ondeonde dari panci, lalu tiriskan, kemudian kelapa parut ,sedikit garam dan kukuslah hingga yang sudah selesai ditiriskan selanjutnya dimasukkan dalam kukusan kelapa parut. Onde-onde Bugis siap / PengemasanSajikan kue onde-onde ubi ungu tepung ketan dengan piring saji yang dan PengemasanBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan sebagai WarnaBentuk, Tekstur, dan KekentalanRasa dan SuhuAlat Saji MakananHiasan/GarnisPenyajian Berikutini adalah beberapa teknik pengolahan bahan pangan setengah jadi : 1) Penggilingan Daging ikan, daging sapi, dan unggas yang sudah dicuci kemudian dimasukan ke dalam grinder untuk digiling sehingga berbentuk pasta. Pada saat penggilingan harus diberikan garam secukupnya. Garam diberikan pada awal Home » Kelas IX » Teknik Pengolahan Bahan Baku Setengah Jadi Hasil Perikanan & Peternakan Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau oleh industri pengolahan makanan. Bahan mentah pasca panen yang dibiarkan dalam waktu yang lama akan mengalami kerusakan akibat pengaruh-pengaruh fisiologik, mekanik, fisik, kimiawi, parasitic atau mikrobiologik. Tujuan pembuatan bahan pangan setengah jadi adalah untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan, untuk menghambat atau menghentikan aktivitas zat-zat dan mikroorganisme perusak atau enzim-enzim yang dapat menyebabkan kemunduran mutu dan kerusakan. Pengolahan bahan pangan identik dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisik, dan mikrobiologi. Pengolahan pangan dari bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan secara umum dapat menggunakan teknik-teknik dasar pengolahan pangan yang lainnya. Berikut ini dijabarkan beberapa teknik pengolahannya 1. Penggilingan Penggilingan adalah proses memperkecil ukuran atau pemotongan partikel yang semula berukuran besar setelah digiling akan berubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Daging ikan, daging sapi, dan unggas yang sudah dicuci kemudian dimasukan ke dalam grinder untuk digiling sehingga berbentuk pasta. Pada saat penggilingan harus diberikan garam secukupnya. Garam diberikan pada awal penggilingan berguna untuk meningkatkan kerekatan pasta. Setelah penggilingan dilanjutkan dengan pengadonan, penambahan bahan baku lainnya seperti tepung tapioka dan telur yang berguna untuk menjaga kualitas kekenyalan. Adonan dimasukan bumbu berupa garam, gula, dan rempah-rempah yang sudah dihaluskan sebelumnya. Kemudian dilakukan pencetakan. 2. Pemanggangan Pemanggangan adalah proses memasak bahan makanan dengan menggunakan panas api yang tinggi dan langsung. Daging ikan, daging sapi, dan unggas dapat langsung dipanggang untuk dijadikan steak. Daging yang dipanggang sebaiknya daging yang memiliki tekstur daging yang lebih kencang. Ikan dipanggang dalam oven. Caranya, panggang ikan dalam oven dengan suhu 200°C selama sekitar 10 menit atau hingga kulit pelapisnya kuning keemasan. Lama pemanggangan tergantung pada ketebalan fillet. 3. Menggoreng Menggoreng adalah cara memasak makanan dengan menggunakan minyak, atau lemak margarin, shortening, mentega sebagai medium penghantar panas. Saat penggorengan menggunakan minyak goreng dengan jumlah yang cukup hingga seluruh bagian ikan terendam minyak. Gunakan api sedang, lalu goreng ikan dengan wajan anti lengket. Ikan cukup dibalik sekali saja sehingga tidak mudah hancur. Tapi ingat, teknik ini tidak bisa digunakan saat anda menggoreng ikan utuh dan hanya bisa digunakan pada fillet ikan dan unggas. Pengolahankentang menjadi bahan setengah jadi yaitu tepung kentang dan kentang beku Teknik Pengolahan 1. Pengawetan Secara Fisik Pengawetan dengan Suhu Rendah Pengawetan dengan Suhu Tinggi Pengawetan dengan Pengeringan 2. Pengawetan Secara Biologis Fermentasi, merupakan proses perubahan dari karbohidrat menjadi alkohol. . 147 382 329 408 427 9 319 155

teknik pengolahan bahan pangan setengah jadi